PONTIANAKMEREKAM.COM, KUBU RAYA – Di balik seragam dinasnya sebagai Kanit Sabhara di Polsek Kubu, Polres Kubu Raya, IPDA Rusdi. S.Hi menyimpan kisah inspiratif yang patut diapresiasi. Tak hanya bertugas menjaga keamanan di wilayah perairan, ia juga aktif sebagai seorang qori sekaligus pengajar di sebuah majelis taklim yang menjadi binaan Polres Kubu Raya.
Sehari-hari, usai menjalankan tugasnya sebagai abdi negara, IPDA Rusdi meluangkan waktu untuk mengajar anak-anak dan remaja di majelis taklim. Ia tak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada para santri. Langkah ini menjadi bagian dari upayanya mendukung terciptanya generasi emas 2045, sesuai dengan visi besar Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto.
” Saya percaya, pendidikan agama dan moral adalah fondasi penting untuk membangun generasi yang tangguh. Apa yang saya lakukan ini adalah wujud kontribusi saya untuk bangsa,” ujar IPDA Rusdi saat ditemui di sela-sela kegiatannya, Sabtu (21/12).
Kegiatan yang dilakukan IPDA Rusdi mendapat dukungan penuh dari Polres Kubu Raya. Kapolres Kubu Raya, AKBP Wahyu Jati Wibowo melalui Kasusi Penmas AIPTU Ade, menyebutkan bahwa kehadiran polisi seperti IPDA Rusdi mencerminkan wajah humanis dan semangat Polri Presisi yang tak hanya menjaga keamanan, tetapi juga membangun masyarakat.
” Kami bangga memiliki anggota seperti IPDA Rusdi. Peran gandanya sebagai penegak hukum dan pendidik agama menunjukkan bahwa Polri juga peduli terhadap pembentukan karakter generasi muda,” kata Ade.
Para santri di majelis taklim binaan IPDA Rusdi mengaku senang dan termotivasi oleh kehadiran beliau. Salah seorang santri yang kini telah menjadi anggota Polri, Muhammad Yudio Fahrezi, mengungkapkan bahwa pembelajaran di majelis taklim tak hanya memperdalam pemahaman agama, tetapi juga memberinya semangat untuk meraih cita-cita.
” Pak Rusdi itu tegas tapi baik. Beliau sering bilang kalau kita harus jadi generasi yang bermanfaat bagi bangsa. Saya adalah salah satu santri sekaligus binaan Pak Rusdi, dan alhamdulillah sekarang saya sudah menjadi anggota Polri dan berdinas di Polres Kubu Raya, Polda Kalbar,” ujar Yudio dengan penuh rasa syukur.
Namun, bukan hanya Muhammad Yudio Fahrezi leting 49 yang berhasil menggapai mimpinya. Sebelumnya, dua seniornya telah lebih dahulu melangkah, Candi Satrio leting 48 saat ini berdinas di Polda Kalbar dan Doni Ramadhan leting 44 berdinas di Brimob Kelapa Dua Mabes Polri.
” Keberhasilan Muhammad Yudio Fahrezi, Candi Satrio dan Doni Ramadhan, adalah cerminan dari komitmen IPDA Rusdi dalam membina generasi muda melalui pendidikan agama dan moral. Ini menunjukkan bahwa pendekatan humanis Polri mampu melahirkan generasi yang unggul dan berkarakter, dan ketiganya masuk Polisi secara gratis tanpa dipungut biaya seper pun,” tegas Ade.
Langkah kecil yang dilakukan IPDA Rusdi ini menjadi bukti bahwa keberadaan Polri tak hanya dirasakan di jalur hukum, tetapi juga di ranah pendidikan dan sosial. Inspirasi yang ia berikan kepada masyarakat di wilayah Kubu Raya diharapkan dapat melahirkan lebih banyak generasi yang berkontribusi positif untuk Indonesia.